Jumat, 21 September 2012

Merasa kehadirian TPS tak bermanfaat warga Namodale segel




BA’A,RND—Warga RT 12 kelurahana Namodale kecamatan Lobalain merasa kehadirian Tempat Penampungan Sampah (TPS) di wilayahnya tidak bermanfaat melakukan penyegelan  dengan bertuliskandilarang buang sampah di Lokasi ini” seijak tanggal 30 Agustus 2012 pekan ini namun Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Rote Ndao yang disebut sebagi pihak yang bertanggung jawab tidak kunjung ke lokasi TPS itu demikian diungkapkan Sem Ndun warga Namodale kepada wartawan di kediamanya, selasa (11/9) kemarin

Menurut Sem pihaknya tidak melakukan koordinasi dengan pihak BLH karena banyak rutinitas yang dikerjakan dirumah, namun dirinya berharap agar ada petugas yang berkunjung diwilayah itu untuk menanyakan alasan warga segel TPS agar jangan di jadikan TPS oleh warga yang bermukim di Lokasi itu, namun hingga hari pertama segel hingga saat ini tak ada  petugas dan BLH untuk melakukan pelarangan, oleh karena itu dirinya beranggaapan adanya dugaan tak ada dana operasional atau dana operasional sudah habis dipakai sang kepala badna katanya penuh tanya 

Sebelumnya di beritakan sudah dua bulan tidak melakukan pengangkutan sampah di sejumlah tempat penampungan sampah (TPS) di kota ba’a, dengan tidak diangkut sampah mengakibatkan bau tak sedap, bau tak sedap itupun, bukan saja  warga yang bermukim di lokasi dekat TPS, namun warga yang melintas di wilayah itu pun merasakan bau tak sedap pemandangan ini  terjadi di RT.12 Kelurahan Namodale tepatnya di depan rumah Drs. Hanok Panie kepala sekolah SMP Negeri Tebole
Salah satu warga Sem Ndun  yang berhasil di konfirmasi RND, mengatakan sesuai dengan kebiasan dalam dua atau tiga minggu para petugas sudah mengangkut sampah di sejumlah TPS di Kota Ba’a termasuk TPS dilingkungannya, karena sudah dua bulan badan Lingkungan Hidup tidak mengangkut sampah di TPS dekat kediaman  Drs. Hanok Panie yang letaknya didataran rendah saat angin bertiup sejumlah sampa berserakan masuk di kediamanya, oleh karena itu pihaknya berencana untuk membakar sampah di TPS itu dan menutup agar tidak lagi berfungsi sebagai TPS lagi
Sem Juga menduga sudah dua bulan tidak ada pengangkutan sampah diakibatkan kepala badan Lingkungan hidup kabupaten Rote Ndao sudah menyunat dana operasional sehingga para petugas tidak lagi melakukan pengangkutan sampah di wilayah itu
Sem mengakui sebagai tokoh masyarakat  melihat fenomena pembangunan sejumlah TPS tahun 2012 saat ini banyak, sehingga bisa disimpulkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) pandai menciptakan Proyek baru, namun tidak mampu mengelolah.”saya sebagai tokoh masyarakat melihat tahun 2012 banyak pembangunan TPS baru, sebagai bukti BLH pandai membuat proyek,tetapi anehnya tidak mampu mengelolah dengan baik, sehingga dengan pembangunan TPS baru di sejumlah sudut Kota ba’a berimbas bagi pengangkutan sampah di TPS lama, oleh karena itu saya berharap agar pemerintah jangan hanya bisa buat proyek,tetapi  bisa juga kelolah,karena dengan tidak diangkut sampah akan menciptakan wabah bagi warga masyarakat
Untuk diketahui berita ini diturunkan kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Drs. H Dami dikonfirmasi via sms namun tidak membalas.(ido)  

Awal Juli Keluarahan Mokdale Akan Tertibkan Pemondokan


 
BA’A,RND—Tidak ada aral melintang awal bulan juli 2012 kelurahan mokdale, kecamatan Lobalain kabupaten Rote ndao bersama dengan sejumlah stakholder seperti SATPOLPP, Pihak kecamatan, babinsa, polsek untuk mengelar operasi disejumlah tempat pemondakan diwilayah kelurahan mokdale, hal itu dilakukan karena banyak persoalan sosial yang terjadi diwilayah kelurhana mokdale yang merupakan  sentra kota,karena memiliki 15 rukun tentanga  (RT)  dan juga kelurahan Mokdale terbilang banyak pendatang baru karena memiliki tempat pendidikan dari taman kanak-kanak hingga perguruaun tinggi, dengan demkkian banyak warga dari sejumlah wilayah datang untuk melanjutkan pendidikan, dan warga masyarakat di keluarhan mokdale menerimah sebagai sebuah bisnis baru, namun ada yang belum melapor, oleh karena itu dalam waktu awal juli sesuai dengan program pelayanan pemerintah keluarahan akan mendatangkan patra pemangku kepentingan untuk membantu memberikan sosialisasi dan menertibakan pemondokan yang belum memiliki ijin dan juga kelayakan MCK  demikian diungkapkan lurah Mokdale James Therik,SH saat ditemui RND, sabtu (30/6) kemarin
Dikatakanya tujuan mengikut sertakan sejumlah stakholder dalam melaksanakan penertiban pemondokan, tidak serta merta memberikan sangsi bagi warga masyarakat yang melangar tetapi akan memberikan pemahaman pentingnya menjaga ketertiban termasuk masalah sosial , karena banyak kasus mahasiswa yang semula datang darib kampung tujuan untuk menuntut ilmu namun kurangnya penertiban dari pemilik kos ada yang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, oleh karena itu kelurahan merasa sebagai masalah krusial yang perlu diperhatian bersama semua pihak termasuk pemilik pemondok dalam memberikan aturan bagi para penghuni untuk menekan angka pergaulan hingga larut malam
Selain itu kata alumni unstar itu, mengatakan sebelumnya pihaknya telah berkoorkdinasi dengan pihak kecamatan dan untuk menindaklanjuti berbagai program perioriotas pemrintah kabupaten Rote Ndao yakni sosialisasi program E-KTP, penertiban kos-kosan sesuai dengan peraturan pemerintah baik tingkat kelurahan hingga tingkat lebih tinggi, yakni ketertiban, kebersihan lingkungan, ijin pendirian pemondokan
Ketika ditanya kapan kepastian dilaksanakan operasi bergilir di sejumlah kepala keluahrga di keluarahan Mokdale ia mengatakan dalam awal bulan juli karena masih menunggu dana APBD tahun 2012 sebesar RP. 50 Juta yang diberikan pemerintah Kabupaten kepada sejumlah kelurahan dan desa di kabupaten Rote Ndao.
 “Dalam waktu dekat karena semua sudah siap hanya terkendala dengan dana operasional yang akan dikuncurkan pemerintah kabnupaten kepada sejumlah keluarahan/desa untuk membiayai sejumlah program perioritas yang di usulkan, jika sudah cair kami sudah akan eksen melaksanakan pelayanan kepada masyarakat” kata mantan kepala bidang humas dan protokoler pemda kabupaten Rote Ndao.(ido)